Restaurant Indian

             Sampai juga di kost yang usang ini begitu nyaman untuk beristirahat sepulang bekerja. Tempatnya jika badan sudah lelah aku pasti bisa istirahat. Aku bekerja 5 kali seminggu aku kerja di sebuah restorant di pinggiran Jakarta Utara. The Royal Kitchen nama restorant itu. Sebuah restorant yang baru sekitar 3 bulan berdiri, akan tetapi sudah memiliki cukup banyak pelanggan tetap terkadang mereka bahkan harus menolak beberapa tamu.

Aku mulai bekerja sekitar sebulan yang lalu. Pekerjaan ini kudapat dari internet dan rekomendasi dari teman. Sebenarnya, banyak sekali lamaran yang kukirim, lengkap dengan biografi singkat, akan tapi selalu ditolak. Sampai pada akhirnya aku melihat sebuah iklan dengan titel ‘dibutuhkan pekerja, segera’ dari iklan yang tak jelas ini.

              Waktu itu aku sudah berfikir untuk mencari bantuan keuangan dari badan kredit lembaga. Namun, ketika aku sedang menunggu antrian, aku ditelfon seseorang lewat telefon temanku '' Kevin ya mau kerja, kan?, besok dateng yah jam sekian dsb'' memang rejeki dateng dari sudut yang tak dikira. Pekerjaanku disebut Cook Helper yaitu asistent Koki tugas utamaku yaitu: Mencuci piring-piring, panci raksasa, dsb. Selain itu, saya juga merangkap membuat segala jenis salad. Salad merupakan pendamping utama. Dan mendekor hidangan sebelum keluar dari dapur.

Juru masak di retorant itu adalah Jagad Ram biasa disapa Ramzy. Ramzy merupakan orang yang flexible, ramah, dan siap membantu jika diminta. Gayanya yang konyol, membuat para asistennya terhibur, tidak seperti di restoran Cina yang sungguh keras suasana kerja di restoran ini benar-benar nyaman, tentu Ramzy juga pernah membentakku karena misalnya aku menjatuhkan pisau kesayangannya atau sesekali aku pergi untuk merokok diluar tanpa seijinya sebelum jam istirahat, tetapi secara umum kondisi restoran benar-benar bersahabat.


           Hari-hariku di Restorant itu benar-benar menarik. Setiap pagi sekitar jam 8 datang seorang kurir dari berbagi macam penyalur sayuran, daging, ikan, ayam, susu, telur, bumbu-bumbuan, minuman dan lain sebagainya, tugasku adalah membantu orang ini menyusun barang-barang tersebut di kulkas, freezer adapun di ruang gudang aku sehingga bebas meletakan barang-barang itu sesuai keinginanku di mana aku mudah mengingatnya. Setengah jam waktu yang kubutuhkan, kurang lebih setelah itu aku mulai menyiapkan berbagai kelengkapan dapur, seperti menyalakan mesin blender, menghidupkan bara untuk memanggang daging-dagingan intinya semua alat yang nantinya diperlukan.


     Tak lupa aku menghidupkan radio dari smartphoneku yang kubeli dari seorang teman dekat beberapa bulan yang lalu. Radio adalah siaran kesukaanku ketika bekerja, siaran ini memiliki program yang lucu-lucu dari host penyiar antaranya ialah Tije & Dera dan bisa membuat seluruh ruangan menjadi riuh oleh gelak tawanya. Setelah selesai semua itu, aku baru mencuci salad, menggiling tomat cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan setengah hari.

Roti-nan adalah hidangan pendamping utama pada masakan India ketika itu biasanya mulai berdatangan para pekerja yang lain, seperti Bartender, Pelayan dsb. Lalu, datang sekitar pukul 9 pagi si Ramzy, sang Koki. Seperti biasanya, ia selalu saja membuatkan 2 cangkir mashala tea (teh India) untuk kami, satu gelas untukku satu gelas lagi untuknya dan beberapa kichli (keripik kentang khas India) untuk sarapannya yang biasanya diberikan kepadaku. Walaupun setelah itu ia juga memasak sarapan pagi untukku yang biasanya adalah garlic-nan roti india dengan kari gambing serta biryani (nasi khas India) dan mashala tea.


Pukul 9.30 restorant itu dibuka.........

Comments

Popular Posts